Siapa sih yang tidak menggunakan
sprei untuk alas tempat tidur di rumah? Sprei, sarung bantal, dan sarung guling
merupakan alas yang wajib digunakan untuk melapisi kasur, bantal, dan guling
untuk mencegah agar kulit tidak langsung bersentuhan dengan material kasar yang
membalut benda-benda tersebut.
Namun, sayangnya ada sebagian orang
yang jarang atau bahkan terlalu malas untuk mengganti sprei dan sarung alas
tidur mereka. Sebenarnya berapa lama jangka waktu yang baik untuk mengganti
sprei dan sarung tempat tidur? Dan apakah dampaknya jika kita terlalu lama
tidak mengantinya?
“Sebaiknya selalu ganti sprei dan
sarung di tempat tidur setidaknya satu kali seminggu. Kenapa? Karena jika lebih
dari satu minggu pasti akan banyak debu yang menempel pada sprei dan sarung.
Tidak hanya itu, di dalam debu terdapat sebuah makhluk yang berukuran sangat
kecil bernama tungau yang bisa menembus pori-pori sprei dan sarung bantal.
Kotoran tungau ini adalah salah satu pencetus alergi yang bisa membuat
orang menjadi sesak napas, kulit kemerahan, bersin-bersin, ataupun gatal-gatal.
Dan ini bisa terjadi pada semua orang sekalipun mereka tidak memiliki bakat
keturunan alergi,” DR. dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI, menjelaskan.
Nggak hanya sprei dan sarung
bantal-guling yang bisa menjadi tempat bersarangnya tungau debu rumah. Ternyata
karpet dan juga penggunaan bantal-guling yang berisi bulu-bulu angsa juga
tempat subur untuk berkembang biaknya tungau debu rumah. “Beludru dan juga bulu
adalah bahan yang paling cepat menangkap tungau debu rumah dan membuatnya
terperangkap di dalam bahan tersebut. Jadi, sebaiknya hindarilah memilih
bantal-guling yang berisi bulu-bulu angsa. Dan jika di rumah memang menggunakan
alas karpet, sebaiknya setiap hari bersihkan dengan vacuum cleaner dan masukkan
karpet ke laundry setiap sebulan sekali,” dr. Iris memberi saran.
“Atau jika memang kamu menginginkan
kasur, bantal, dan gulingmu terbebas dari tungau debu rumah; kamu bisa memilih
untuk menggunakan sprei dan sarung antitungau yang sudah bisa diperoleh di
beberapa tempat. Tapi, memang harganya tidak murah karena pori-pori bahan
tersebut dibuat sangat kecil supaya tidak bisa ditembus oleh tungau debu rumah.
Lapisi bantal-guling dengan sarung atitungau dan kemudian baru lapisi lagi
dengan sarung biasa. Sarung antitungau ini bisa kamu cuci setiap satu bulan
sekali,” dr. Iris kembali memberi saran.
Nah, jika kamu agak sering
merasakan gejala seperti sesak napas, kulit kemerahan, ataupun bersin-bersin, kini
saatnya kamu mulai aktif dan peka terhadap kebersihan di sekitarmu, terlebih
kebersihan tempat tidur. Dan ternyata, membeli barang dengan harga yang lebih
mahal (bantal bulu angsa) tidak sepenuhnya menjami akan membuat kita nyaman.
Memang bantal-guling bulu angsa bisa membuat kita tidur lebih nyaman karena
jauh lebih empuk dibandingkan bantal-guling jenis lain, tapi ternyata bulu
angsa merupakan tempat subur untuk berkembang biaknya sumber penyakit. So,
mulailah teliti sebelum membeli.
(fm/dd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar